DIA...
Dia punya mata yang indah, sangat indah untuk ukuran lelaki berambut hitam. Dan aku? Aku hanya mempunya mata untuk melihat indahnya.
Bibirnya indah, entah kenapa saat dia tersenyum aku bisa merasakan kehangatan dibalik bibir mungil itu. Dan aku? Aku hanya mempunyai bibir yang tak pernah berhenti mengembang saat ia tersenyum.
Dia punya tangan yang selalu melihat seni. Apapun yang ia goreskan di atas kanvas, menjadi hal yang berarti, 2 tangan yang dapat mengubah perasaan. Dan aku? Aku juga punya 2 tangan tapi salah satu dari tanganku bahkan tidak pernah bisa menggenggam tangannya.
Dia berharga tanpa sempat aku sadari..
Kami berjalan bersama, hingga ku berhenti pada keputusannku untuk... .
Berlari maju untuk meninggalkannya, tapi dia mempercepat langkahnya. Dan? Aku menyuruhnya berhenti! Dia sangat manis dan menurutinya.
Dia mulai berjalan mundur dan meninggalkanku. Dan aku? Aku menoleh ke belakang menatapnya, berharap dia untuk melangkah maju lagi, tapi jarak ini sudah terlalu jauh.
Perlahan bayangannya menghilang..
Menyesali apa yang telah ku perbuat tidak akan membuat kakinya kembali melangkah ke arahku, karena sekarang ia sudah punya teman disampingnya, yang selalu menemaninya berjalan, bahkan berlari, dan pastinya tidak akan menyuruhnya berhenti!
Yup, wanita itu mendapatkan mutiara. Dan aku? Aku kehilangan permataku
Dia punya mata yang indah, sangat indah untuk ukuran lelaki berambut hitam. Dan aku? Aku hanya mempunya mata untuk melihat indahnya.
Bibirnya indah, entah kenapa saat dia tersenyum aku bisa merasakan kehangatan dibalik bibir mungil itu. Dan aku? Aku hanya mempunyai bibir yang tak pernah berhenti mengembang saat ia tersenyum.
Dia punya tangan yang selalu melihat seni. Apapun yang ia goreskan di atas kanvas, menjadi hal yang berarti, 2 tangan yang dapat mengubah perasaan. Dan aku? Aku juga punya 2 tangan tapi salah satu dari tanganku bahkan tidak pernah bisa menggenggam tangannya.
Dia berharga tanpa sempat aku sadari..
Kami berjalan bersama, hingga ku berhenti pada keputusannku untuk... .
Berlari maju untuk meninggalkannya, tapi dia mempercepat langkahnya. Dan? Aku menyuruhnya berhenti! Dia sangat manis dan menurutinya.
Dia mulai berjalan mundur dan meninggalkanku. Dan aku? Aku menoleh ke belakang menatapnya, berharap dia untuk melangkah maju lagi, tapi jarak ini sudah terlalu jauh.
Perlahan bayangannya menghilang..
Menyesali apa yang telah ku perbuat tidak akan membuat kakinya kembali melangkah ke arahku, karena sekarang ia sudah punya teman disampingnya, yang selalu menemaninya berjalan, bahkan berlari, dan pastinya tidak akan menyuruhnya berhenti!
Yup, wanita itu mendapatkan mutiara. Dan aku? Aku kehilangan permataku
Maria Laurie
Komentar
Posting Komentar